Piwuruk” Jadi Lima Prinsip Dasar Paguyuban Kiai Hasan Maulani
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 14 Apr 2025
- visibility 51
- comment 0 komentar

Oplus_131072
Jelajahtvnews.com,- Paguyuban Keluarga Besar Kiai Hasan Maolani secara resmi memperkenalkan lima prinsip dasar yang menjadi pijakan utama dalam menjaga nilai-nilai perjuangan dan warisan spiritual sang kiai, yang dikenal dengan sebutan “Piwuruk.”
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal tersebut disampaikan Langsung oleh, Ketua Majelis Sesepuh Paguyuban Keluarga Besar Eyang Kyai Hasan Maulani, H.Doso Syarifh usai melaksanakan rapat bersama pemerintah NU Tah di KIIC Senin 15 April 2025.
Piwuruk adalah nilai-nilai luhur yang dirumuskan dari ajaran dan surat-surat Kiai Hasan Maolani selama masa pengasingannya. Lima prinsip ini menjadi dasar gerakan moral dan sosial bagi seluruh anggota paguyuban dan dirangkum dalam satu kata penuh makna: ISLAM.

Kelima prinsip tersebut adalah:
- Ikram (Memuliakan)
Mengajarkan pentingnya memuliakan sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang, serta menjunjung tinggi adab terhadap orang tua dan guru, sebagaimana tertulis dalam surat Kiai Hasan Maolani tahun 1271 H:
“Tidak ada (yang menyamai) kemuliaan orang tua melainkan kemuliaan Allah …” - Silaturahmi (Menjaga Persaudaraan)
Mengajak seluruh keluarga besar untuk terus menjaga hubungan antar anggota, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, termasuk gemar membaca Al-Qur’an dan berziarah, sebagaimana pesan beliau:
“Silaturahmi … penyebab panjang umur.” - Loman (Dermawan)
Prinsip ini menekankan pentingnya tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari, terutama kepada mereka yang tengah berada dalam kesulitan.
“Semoga kamu dijadikan orang yang dermawan,” tulis beliau dalam suratnya. - Aja Cacad-Cinacad (Tidak Saling Mencela)
Sebuah ajakan untuk menjaga lisan dan etika, menghindari saling mencela di antara sesama mukmin agar tidak membawa dampak buruk bagi generasi penerus. - Muruk (Mengajarkan Ilmu)
Sebuah prinsip untuk terus memperkuat diri dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat demi kemajuan keluarga, agama, dan bangsa.
“Tangisan-tangisanku hanyalah karena ingin mengajari anak cucuku ilmu yang manfaat.”
“Piwuruk bukan hanya prinsip, tapi juga napas nilai-nilai kehidupan yang diwariskan langsung dari Kiai Hasan Maolani kepada keturunannya,” ujar salah satu perwakilan zuriyah keluarga, dalam kesempatan pertemuan paguyuban.
Dan kajian piwuruk ini hasil kajian dari Muhammad Nida Fadlan yang saat ini sedang studi di Jerman. Dikumpulkan dari serat serat eyang yang dikirim dari pengasingan di Manado ka para putrana di kuningan.
Dengan diperkenalkannya Piwuruk, Paguyuban berharap nilai-nilai luhur ini tidak hanya hidup di lingkungan keluarga besar, tapi juga menginspirasi masyarakat luas dalam membangun kehidupan yang bermartabat, berilmu, dan beradab. (Sep )
- Penulis: Admin