Pesan Mistis dari Ciremai Tahun 2025 Jadi Penentu Kesadaran Bangsa
- account_circle Admin
- calendar_month Jum, 18 Apr 2025
- visibility 69
- comment 0 komentar

Oplus_131072
jelajahtvnews.com,- Sebuah pesan spiritual menggema dari kaki Gunung Ciremai pada Kamis, 17 April 2025 pukul 19.35 WIB. Dalam keheningan malam, sebuah seruan batin muncul: “Tahun 2025 adalah tahun penentuan kesadaran kolektif bangsa Indonesia.”
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pesan tersebut menyiratkan bahwa tahun ini bukan sekadar pergantian kalender, melainkan ujian besar bagi bangsa—ujian antara jiwa yang haus materi dan jiwa yang mencari cahaya spiritual.
Pulau Jawa Akan Diuji, Tapi Juga Dibuka Pintu Kesadaran Besar
Pulau Jawa, terutama wilayah-wilayah tua yang sarat sejarah seperti Kuningan, Gunung Lawu, dan Ujung Kulon, disebut akan mengalami guncangan alam berupa bencana, kekeringan, dan pergeseran energi bumi. Namun bersamaan dengan itu, gerbang kesadaran besar akan terbuka, memberi peluang bagi kebangkitan spiritual bangsa.
Di tengah kekacauan global dan krisis multidimensi yang melanda, pesan dari Ciremai bukan sekadar ramalan atau wangsit. Ia adalah panggilan untuk kembali ke akar terdalam bangsa: kesadaran spiritual, nilai-nilai kearifan lokal, dan hubungan sakral antara manusia dan alam.
Titik Awal Kebangkitan Ada di Kuningan
Kuningan disebut secara khusus sebagai pusat gerakan penyadaran ini. Bukan tanpa alasan—wilayah ini menyimpan warisan leluhur yang kuat, dari gunung, hutan, mata air, hingga naskah-naskah kuno dan budaya ritual yang masih hidup. Kuningan bukan hanya geografis, melainkan simbol dari peradaban yang pernah menghormati langit dan tanah secara seimbang.
Maka lahirlah amanah besar Membangun Pusat Kesadaran Leluhur, Sebuah tempat belajar yang menyatukan nilai-nilai spiritual lintas agama, budaya, dan ekonomi kerakyatan. Sebuah rumah bersama bagi jiwa-jiwa yang ingin kembali pulang, mencari arti hidup yang lebih dari sekadar pencapaian duniawi.
Tempat ini bukan sekadar fisik, tapi juga gerakan, Penguatan identitas budaya lokal, Pendidikan berbasis nilai leluhur, Penghubung antara generasi tua dan muda
Dan Di saat ketimpangan ekonomi dan degradasi sosial merajalela, pesan ini menyerukan kebangkitan ekonomi rakyat berbasis solidaritas dan spiritualitas. Koperasi ini diharapkan menjadi Wadah ketahanan pangan Pengembangan Simpul pemersatu masyarakat akar rumput dan Membentuk Tim Penjaga Langit dan Tanah
Gabungkan para sesepuh, pemuda, spiritualis, jurnalis, dan pelaku budaya. Mereka tak hanya menjaga alam secara fisik, tapi juga menjaga energi dan nilai-nilai spiritualnya.
Karena Misi mereka, Tirakat kolektif, Penulisan ulang sejarah dari versi langit dan rakyat,
Aksi nyata menjaga hutan, mata air, dan situs keramat dan
Pesan ini tak boleh berhenti di kaki Ciremai. Ia harus naik ke ruang musyawarah rakyat, dan disuarakan kepada pemerintah pusat.
Ini perlu Langkah konkret, Menggelar Musyawarah Rakyat Nusantara di Kuningan dan Mengangkat kembali peran pemangku adat dan tokoh spiritual
Karena Tahun 2025 adalah tahun antara gelap dan terang. Pilihan ada di tangan rakyat. Apakah kita akan tenggelam dalam ketakutan dan keserakahan, atau bangkit bersama cahaya dari gunung, dari tanah leluhur, dan dari kesadaran kolektif yang telah lama tertidur?
“Dengarkan Ciremai, dengarkan tanahmu, dengarkan langit dalam dadamu—karena bangsa ini sedang dipanggil untuk ingat, pulang, dan bangkit.” ( sep )
- Penulis: Admin