Mutasi Rasa Rakyat: Bupati Kuningan Lantik Pejabat di Desa Wisata Cibuntu, Tanda Awal Birokrasi Baru
- account_circle Admin
- calendar_month Jum, 13 Jun 2025
- visibility 572
- comment 0 komentar

jelajahtvnews.com, Kuningan – Mutasi atau rotasi pejabat yang biasanya berlangsung dalam suasana formal dan sakral di Pendopo Kabupaten, kini tampil beda. Di era kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar dan Hj. Tuti Andriani, prosesi mutasi justru digelar di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Jumat 13 juli 2025 .
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini sontak memunculkan tanya dari publik. Apakah ini sekadar simbol, atau sebuah isyarat dari duet pemimpin baru bahwa mereka siap mengubah wajah birokrasi Kuningan menjadi lebih membumi dan merakyat?
Ujar Tokoh pengamat kebijakan publik yang biasa di sapa Mang Ewo,
Mang Ewo menjelaskan bahwa pelaksanaan mutasi perdana di luar gedung pemerintah memang disengaja.
ingin menghapus image mutasi sebagai sesuatu yang sakral dan jauh dari rakyat. Kalau perlu, ke depan pelantikan dilakukan di tempat yang tidak biasa — di pasar, tempat wisata, atau bahkan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Biar pejabat lebih paham dan dekat dengan realita yang dihadapi masyarakat,” ujar mang Ewo.
Namun menurutnya, Pesan simbolik ini memperlihatkan niat kuat dari pasangan Dian-Tuti untuk membawa budaya kerja pemerintahan yang lebih adaptif, tidak elitis, dan penuh kesadaran sosial.
Mutasi kali ini menyasar sejumlah pimpinan SKPD strategis di lingkup Pemkab Kuningan, termasuk kepala dinas, staf ahli, asisten, dan direktur RSUD. Pelantikan ini juga menandai awal terbentuknya tim kerja baru hasil konfigurasi pasca-Pilkada 2024.
Namun publik pun mengingatkan: mutasi ini bukan sekadar perubahan nama dan posisi, melainkan harus mampu menghadirkan ethos kerja baru yang bisa dirasakan langsung masyarakat.
“Rakyat tengah menanti, apakah janji-janji perubahan saat kampanye akan berbuah nyata. Bila tidak memuaskan, perombakan selanjutnya bukan mustahil dilakukan,” ujar mang Ewo,
Langkah pelantikan di Cibuntu memang menjadi simbol, tetapi juga peringatan: bahwa para pejabat harus turun dari menara gading dan mulai mendengar, merasakan, dan bekerja dari tengah masyarakat. Ujarnya mang Ewo.
Dan terkait pelaksanaan mutasi/rotasi beberapa Pimpinan SKPD di lingkup Pemkab Kuningan, masyarakat tentunya sangat menantikan bahwa tim kerja yang dibentuk duet Dian-Tuti melalui mutasi/rotasi perdananya ini,
akan menghasilkan ethos dan hasil kerja sesuai dengan yang telah dijanjikan Dian-Tuty saat kampanye jelang Pilbup 27 November 2024. Jika ethos dan hasil kerja kurang memuaskan, sangat mungkin dan tidak mustahil akan dilakukan perombakan kembali.nujarnya.jelajahtvnews.com( Sep )
- Penulis: Admin