Madrasah Nyaris Terlupakan: Saat Guru Ngaji Mengajar Tanpa Upah, Anak-anak Belajar di Bangunan Bocor”
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 28 Jul 2025
- visibility 367
- comment 0 komentar

Kuningan, Jawa Barat — Pendidikan agama seharusnya menjadi fondasi utama pembentukan karakter anak bangsa. Di balik megahnya sekolah-sekolah perkotaan dan proyek pendidikan pemerintah yang digembar-gemborkan, ada kenyataan pahit yang nyaris tak terdengar: Madrasah RYADLUSSALAM AL-BANI yang terletak di Dusun Manis, RT 03 RW 01, Desa Babakan Reuma, Kecamatan Sindangagung, hidup dalam keterbatasan dan kesunyian perhatian.

Didirikan sejak tahun 2002, madrasah ini telah melahirkan ratusan murid yang kini melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun kini, kondisinya sangat memprihatinkan. Dinding bangunan bocor, atap rapuh, dan ruang belajar tak layak pakai. Tempat bermain anak? Hanya sepetak tanah dengan tembok kusam yang bukan diperuntukkan anak-anak.
Mirisnya, para guru ngaji di madrasah ini tidak pernah menerima bayaran. Mereka mengajar dengan penuh keikhlasan, hanya karena panggilan iman. Bahkan untuk membayar listrik pun, kadang harus menunggu uluran tangan para dermawan.
“Kami hanya ingin anak-anak tetap bisa belajar ngaji, paham akidah, tahu adab sejak kecil. Tapi rasanya kami seperti berjalan sendiri,” ungkap Wawat Wati, pengelola madrasah, dengan mata berkaca saat ditemui tim JelajahTV.
Di tengah semangat pemerintah Kabupaten Kuningan dalam membangun dunia pendidikan, ironis bahwa madrasah seperti ini nyaris tak tersentuh bantuan. Padahal mereka adalah garda depan dalam pendidikan moral dan spiritual anak-anak pedesaan.

Pertanyaan besar pun menggema:
Di mana Kementerian Agama?
Di mana program pemberdayaan pendidikan dini keagamaan?
Mengapa mereka yang ikhlas mengajar tanpa upah justru paling tidak terlihat oleh negara? ( SEP )
- Penulis: Admin