Sawindu Pangauban Cisanggarung: Menyatukan Langkah, Menjaga Air, Merawat Alam, Mengukir Tinta Emas Sejarah
- account_circle sep
- calendar_month Ming, 10 Agu 2025
- visibility 132
- comment 0 komentar

Img 20250810 224710
KUNINGAN – Dalam semangat kebersamaan yang membara, keluarga besar Incu Putu Cisanggarung menggelar Hajat Ageung Sawindu Pangauban Cisanggarung dengan tema “Suci Ing Pamrih Rancage Gawe” pada 10–11 Agustus 2025. Acara hari pertama digelar di Saung Kopi Hawwu dan dilanjutkan hari kedua di Gedung El Zeroun Mayang Catering. Senin 11 Agustus 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Hadir dalam perhelatan ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Rana Suparman, S.Sos. (Panglulugu Cisanggarung), Bayu Permana (Ketua Bappemperda DPRD Kabupaten Sukabumi), Anwar Maulana (Ketua BIPP), serta tokoh kesundaan lainnya.
Acara dibuka dengan doa dan tawasul bersama, diikuti lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana semakin sakral saat denting seni tradisional karinding menggema, membawa hadirin larut dalam harmoni budaya leluhur.
Menurut Kang Dadan,selaku ketua penyelenggara acara Menyampaikan, di Milangkala ke 8 atau Sewindu Cisanggarung, kita selaku incu putu, Harus bersatu, selalu bersilaturahmi , baik secara asah, asih Maupun Asih, terutama dalam menjaga apa yang menjadi warisan leluhur kita, terutama menjaga alam, tanah, Air maupun semua mahluk Ciptaan Allah Lainya.

Sementara Dalam sambutannya, Rana Suparman menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir.
“Alhamdulillah kita bisa melaksanakan sewindu Pangauban Cisanggarung malam ini, sebagai bukti bahwa kita masih punya semangat untuk kembali dalam kebersamaan Incu Putu. Ini adalah bakti kepada alam dan air. Sejarah akan mencatatnya sebagai tinta emas perjuangan kita dalam mewujudkan negara seutuhnya,” ujarnya penuh semangat.
Ia juga mengenang sosok Kang Rahmat, penggerak Patanjala di Kabupaten Kuningan, yang menjadi salah satu pionir gerakan menjaga air dan alam. Semangat itu, hingga kini, tetap hidup dalam hati Incu Putu yang setia mengawal kelestarian bumi dan warisan leluhur.
Perhelatan ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan penegasan tekad bersama: bahwa menjaga tanah dan air bukan hanya kewajiban, tapi juga kehormatan yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
- Penulis: sep