Pelukan Ibu Tua untuk Andi Gani: Rumah Reyot Berganti Doa dan Harapan Baru
- account_circle sep
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025
- visibility 158
- comment 0 komentar

Img 20250910 075418
jelajahtvnews.com,- Di bawah langit Kuningan yang teduh, Selasa 9 September 2025 menjadi saksi bisu sebuah kisah tentang kemanusiaan.
Andi Gani Nena Wea, sosok yang akrab disapa AGN , melangkah menembus lorong-lorong kehidupan, menyentuh luka yang lama terpendam di dinding rumah tak layak huni.

Di Desa Babatan, Kecamatan Kadugede, pertemuan itu berubah menjadi tangis haru.
Seorang ibu renta, yang rumahnya hampir roboh diterpa waktu, tak kuasa menahan air mata.
Ia memeluk Andi Hani dengan erat, isaknya pecah dalam doa panjang:
“Gusti, ayeuna imah abdi bade diwangun… hatur nuhun.”
Pelukan itu bukan sekadar syukur, melainkan harapan baru yang tumbuh dari puing-puing rapuh.
Berbeda di Desa Cigadung, Kecamatan Cigugur, kisah lain terukir.
Seorang marbot masjid, hidup bersama dua putri kecilnya, selama ini hanya berteduh di rumah reyot nan getir.
Hari itu, tanah suci untuk bernaung hadir dari tangan AGN.
Di hadapan lurah, camat, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah, sebidang tanah dibeli untuknya.
Sebuah janji kemanusiaan: bahwa mereka pun berhak atas atap yang melindungi, dan lantai yang menenangkan langkah-langkah kecil penuh doa.

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., bersama Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani dan Kapolres AKBP Muhammad Ali Akbar, turut menyaksikan setiap detik yang sarat makna itu.
Bukan sekadar agenda kunjungan, melainkan pertemuan hati yang menyatu dengan jerit rakyatnya.
Usai meninjau, AGN berkata lirih namun tegas:
“Hari ini bukan soal jabatan atau gelar,
hari ini tentang kemanusiaan, tentang naluri, tentang harapan.
Bersama pemerintah, bersama kita semua,
semoga langkah kecil ini menjadi pintu besar bagi kehidupan mereka.”
Dan Kuningan pun merekam haru itu,
bahwa di tengah keterbatasan, masih ada tangan yang mengulurkan kasih,
masih ada hati yang rela berbagi,
agar rumah tak hanya sekadar bangunan,
melainkan ruang penuh cinta, doa, dan kehidupan baru
- Penulis: sep