Karnaval Budaya 527 Tahun Kuningan: Pesta Rakyat yang Menyatu dengan Sejarah dan Harapan
- account_circle Admin
- calendar_month Ming, 5 Okt 2025
- comment 0 komentar

Img20251005101205
jelajahtvnews.com,-Ribuan pasang mata tumpah ruah di sepanjang Jalan Siliwangi, Minggu pagi (5/10/2025). Angin seolah membawa riuh tawa, denting gamelan, dan derap langkah yang berpadu dalam satu irama: Karnaval Budaya Hari Jadi Kuningan ke-527. Acara yang sempat tertunda itu akhirnya hadir kembali, penuh warna, penuh jiwa, dan disambut meriah oleh masyarakat.

Pukul 07.30 WIB, langkah pertama dimulai dari Pendopo Kuningan. Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., bersama istri, didampingi Wakil Bupati, Pj Sekda, Forkopimda, serta para kepala OPD, berjalan anggun dalam balutan busana adat. Sepanjang rute, sapaan mereka kepada rakyat bagai jembatan yang menghubungkan pemimpin dan masyarakat—hangat, sederhana, dan penuh makna.
Di Taman Kota, panggung utama menjadi saksi sambutan Bupati Dian. Dengan suara bergetar namun tegas, ia menegaskan makna tema besar tahun ini: “Kuningan Tandang Makalangan, Nanjeurkeun Budaya, Sangkan Waluya.” Sebuah ajakan untuk bangkit, bergerak, dan berjuang bersama menuju Kuningan yang Melesat.
“Kebudayaan adalah daya juang yang tak pernah padam. Ia mencerminkan semangat rakyat Kuningan—pantang menyerah, terus bergerak meski dalam keterbatasan,” ucapnya, seraya mengajak semua pihak menjadikan momentum ulang tahun sebagai ruang introspeksi, kebersamaan, dan gotong royong.

Tak lupa, Bupati menyampaikan rasa hormat kepada panitia, aparat keamanan, dan masyarakat yang telah menjaga karnaval tetap tertib dan khidmat. Di sela sambutannya, ia juga mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun TNI ke-78, doa yang terbang untuk para penjaga tanah air.
Rangkaian karnaval pun mengalir laksana sungai panjang yang membawa aneka rupa budaya. Dari pasukan kuda yang gagah, derap drumband sekolah, hingga parade komunitas, UMKM, seniman, dan pegiat budaya. Peserta datang dari berbagai lapisan: Forkopimda, SKPD, universitas, komunitas tani, pelajar, hingga paguyuban rakyat. Semuanya berpadu dalam harmoni, tanpa sekat, tanpa batas.
Karnaval ini bukan sekadar pesta mata, melainkan cermin kebersamaan. Dari suara kohkol yang menggema, atraksi seni bela diri, derap langkah pramuka, hingga parade komunitas olahraga—semuanya menghadirkan denyut nadi Kuningan yang hidup dan bergairah.
Hari itu, Kuningan seakan kembali bercermin pada dirinya sendiri: tanah yang lahir dari budaya, tumbuh dari gotong royong, dan bergerak dengan semangat rakyatnya. Karnaval Budaya ke-527 menjadi penanda bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan suluh yang terus menyala, menerangi jalan menuju masa depan.
- Penulis: Admin