Prosesi Adat Kawin Cai Warnai Desa Manis Kidul Dan Babakan Mulya, Sakral dan Penuh Makna.
- account_circle Sep
- calendar_month Kam, 9 Okt 2025
- comment 0 komentar

Kades Manis Kidul.m.sadiman Scaled 1
jelajahtvnews.com,- Kuningan, Jawa Barat — Dalam rangka melestarikan adat budaya dan tradisi leluhur Sunda, masyarakat Desa Manis Kidul bersama Desa Babakan Mulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, menggelar Prosesi Adat Kawin Cai yang sarat makna. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan kepada karuhun serta wujud rasa syukur atas limpahan sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan.
Prosesi dilaksanakan layaknya pernikahan adat. Pihak Desa Babakan Mulya, melalui perwakilan tokoh adat, menjemput air dari Sumur Tujuh Cibulan, kawasan kramat yang dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi. Air suci tersebut kemudian dibawa menuju Balong Dalem Desa Babakan Mulya, untuk disatukan dengan sumber mata air Tiryayatra. Penyatuan air ini melambangkan bersatunya kehidupan, keharmonisan, serta keberlanjutan alam semesta.

Prosesi Pengambilan Air Dari Keramat Sumur 7
Kepala Desa Manis Kidul, M. Sadiman, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya tradisi turun-temurun ini. “Ini adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas anugerah sumber mata air yang melimpah. Air adalah sumber kehidupan, berkah, dan kesehatan. Tugas kita adalah menjaga serta merawatnya demi generasi anak cucu di masa mendatang,” ungkapnya penuh haru.
Air yang telah diambil dari sumber mata air tersebut kemudian diarak menggunakan kuda, dikawal oleh masyarakat lintas kalangan. Simbol kebersamaan ini menegaskan makna pentingnya persatuan umat manusia dalam menjaga kelestarian alam dan kehidupan.

Ibu Kepala Desa Babakan Mulya Sa
Acara yang penuh hikmah ini turut dihadiri para kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda, Babinsa, Babin Kamtibmas, serta warga sekitar. Suasana semakin sakral saat doa bersama dipimpin oleh Ketua MUI Desa, Ustadz Afipudin, yang melibatkan aparat desa, pengurus wisata, hingga para pedagang di lingkungan wisata Cibulan.
Tradisi Kawin Cai tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga media edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga sumber daya alam dan melestarikan budaya leluhur. Dengan kebersamaan, doa, dan penghormatan kepada alam, masyarakat berharap keberkahan dan kelestarian air akan terus mengalir untuk kehidupan di masa depan.
- Penulis: Sep