“Lesunya Sektor Wisata dan Kuliner Kuningan Alarm Bagi Pemerintah ”
- account_circle redaksi
- calendar_month 14 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Sep.rhtd Jetvnews
Sep.rhdt: Redaksi jelajahtvnews.com
Kabupaten Kuningan, yang dikenal sebagai permata di kaki Gunung Ciremai, kini menghadapi tantangan berat. Dalam beberapa bulan terakhir, kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi unggulan mengalami penurunan signifikan. Lesunya sektor pariwisata ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk kembali bergerak aktif melakukan langkah penyelamatan.
Daya tarik Kuningan sejatinya luar biasa — dari sejuknya udara di Telaga Biru Cicerem, keindahan alam Palutungan, hingga pusat jajanan di Puspa Siliwangi, Namun, kebijakan penghematan anggaran dan keterbatasan promosi berdampak langsung pada sektor perhotelan, transportasi wisata, hingga pelaku UMKM lokal.
> “Kuningan memiliki potensi besar, tapi potensi itu tidak akan hidup tanpa promosi yang konsisten dan dukungan anggaran yang memadai,” ungkap salah satu pelaku wisata di kawasan Palutungan.
Seperti halnya bulan tiga bulan kebelakang ini, hampir merata sebuah kawasan obyek wisata mengalami penurunan,
Dan akan berdampak pada sektor pendapatan pajak daerah.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kuningan tengah menargetkan 5 juta kunjungan wisatawan dalam satu tahun — target ambisius yang kini tampak menantang di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), diharapkan segera mengambil langkah strategis. Mulai dari penguatan promosi digital, penyelenggaraan event budaya dan olahraga, hingga penataan ulang destinasi wisata berbasis kearifan lokal.
Lesunya kunjungan wisata bukan sekadar persoalan jumlah pengunjung — tapi menyangkut kehidupan ribuan masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata: pengelola destinasi, pedagang kuliner, perparkiran hingga pelaku transportasi lokal.
Pemerintah daerah kini ditantang untuk berinovasi dalam keterbatasan, menghidupkan kembali semangat “Kuningan Melesat” melalui promosi kreatif, kolaborasi dengan pelaku usaha, dan optimalisasi media sosial sebagai sarana memperkenalkan Kuningan ke dunia.
> “Promosi harus bertransformasi, bukan sekadar menunggu wisatawan datang, tapi menjemput mereka dengan cerita, keunikan, dan kehangatan khas Kuningan,” ujar seorang pengamat pariwisata lokal.
Kuningan pernah berjaya dengan wisata alam, budaya, dan kulinernya. Kini, di tengah ujian ekonomi dan minimnya anggaran, pemerintah dan masyarakat ditantang untuk membuktikan bahwa pesona Kuningan tak akan pudar — hanya perlu kembali digerakkan.
- Penulis: redaksi