Inovasi Calon Sekda: Investasi Jadi Kunci Wujudkan Kuningan Sejahtera
- account_circle sep
- calendar_month Sab, 25 Okt 2025
- comment 0 komentar

Dr Wahyu Hidayah Msi Calon Sekda Kuningan
jelajahtvnews.com,- n Proses penilaian kompetensi teknis bagi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan digelar hari ini. Setelah melalui tahap manajemen talenta dengan bobot 70 persen, kini tahap uji kompetensi teknis yang memiliki bobot 30 persen menjadi penentu akhir.
Salah satu peserta seleksi memaparkan gagasan inovatif bertajuk “Akselerasi Investasi Kuningan Sarimbit Saigel: Investasi Maju, Kuningan Melesat”, yang menitikberatkan pada solusi terhadap berbagai persoalan mendasar daerah, seperti tingginya angka pengangguran, kemiskinan ekstrem, rendahnya PAD, hingga persoalan stunting.
> “Saya melihat akar masalah Kuningan terletak pada tingginya pengangguran dan rendahnya PAD. Dengan membuka ruang investasi, kita bisa menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Menurutnya, dari data yang ada, jumlah pengangguran di Kabupaten Kuningan mencapai sekitar 48.000 jiwa. Jika ada 10 perusahaan baru dengan kapasitas serapan masing-masing 5.000 tenaga kerja, maka potensi penyerapan 50.000 tenaga kerja bisa menekan angka pengangguran hingga zero growth.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa peningkatan investasi juga akan berimbas pada naiknya pendapatan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan ekstrem. Dengan upah minimal Rp2,2 juta per bulan, masyarakat sudah berada di atas garis kemiskinan yang ditetapkan sekitar Rp500 ribu per kapita.
> “Jika serapan tenaga kerja meningkat, daya beli masyarakat naik. Dampaknya berantai, dari turunnya kemiskinan ekstrem hingga menurunnya stunting. Karena daya beli menentukan kualitas gizi keluarga,” ujarnya.
Selain sektor industri, sektor pariwisata juga menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah. Ia menilai, pariwisata Kuningan perlu berinovasi dengan menawarkan pengalaman unik yang tidak dimiliki daerah lain.
> “Kita jangan bersaing di hal yang sama. Kuningan punya potensi khas, seperti Gedung Perundingan Linggarjati. Wisata Kuningan harus dikelola dengan konsep berkelanjutan dan berbeda dari kabupaten lain,” katanya.
Mengenai penataan ruang, ia menekankan pentingnya kejelasan zona agar investasi tidak bertentangan dengan prinsip konservasi. Wilayah timur Kuningan dinilai paling tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan peruntukan industri, tanpa mengganggu kawasan lindung.
> “Kuningan adalah kabupaten konservasi. Karena itu, wilayah barat tetap dijaga sebagai kawasan lindung, sementara wilayah timur yang secara topografi kurang subur bisa diarahkan menjadi kawasan industri. Dampaknya akan multi efek bagi kebangkitan ekonomi,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa pengembangan kawasan industri tetap memperhatikan aspek hukum dan tata ruang yang jelas (clear and clean).
> “Tidak ada alih fungsi lahan sawah berkelanjutan (LP2B), karena itu harga mati. Tapi lahan sawah dilindungi (LSD) masih bisa dimohon perubahan ruang dengan rekomendasi menteri,” tambahnya.
Menutup pemaparan, ia menegaskan komitmennya untuk terus berikhtiar memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Kuningan.
> “Jalani saja dengan ikhtiar terbaik. Mengalir bukan berarti pasif, tapi berusaha maksimal agar Kuningan bisa benar-benar melesat,” tutupnya.
- Penulis: sep
