F-TEKAD: Kuningan Butuh Pemimpin yang Tepat Sekaligus Dekat, Bukan Sekadar Isu “Orang Dekat”
- account_circle sep
- calendar_month Ming, 9 Nov 2025
- comment 0 komentar

Mang Ewo
Kuningan – Menyikapi pemberitaan di sejumlah media online mengenai “Pengganti Kadisdik Harus Orang yang Tepat, Bukan Orang yang Dekat”, Forum Telaah Kebijakan Daerah (F-TEKAD) Kabupaten Kuningan menyampaikan pandangan yang menekankan pentingnya keseimbangan antara kompetensi dan kedekatan moral dalam penentuan pejabat strategis di daerah.
Ketua F-TEKAD, Mang Ewo, menegaskan bahwa penempatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan harus berlandaskan pada prinsip the right man on the right place — figur yang berintegritas, kompeten, dan memahami dinamika pendidikan secara menyeluruh.
> “Kami sepakat bahwa yang utama adalah menempatkan orang yang tepat. Namun tidak adil jika istilah ‘orang dekat’ selalu diberi makna negatif,” ujar Mang Ewo.
Menurutnya, kedekatan tidak selalu berarti kepentingan sempit atau relasi politik. Bisa jadi, orang yang tepat juga adalah orang yang dekat — dalam visi, semangat, dan kepedulian terhadap masyarakat.
> “Yang dibutuhkan Kuningan hari ini adalah pemimpin yang tepat dan sekaligus dekat. Tepat dalam kemampuan, dekat dengan rakyat; tepat dalam kebijakan, dekat dengan realitas lapangan; tepat dalam gagasan, dekat dengan nurani masyarakat,” lanjutnya.
F-TEKAD mengingatkan bahwa stigma negatif terhadap istilah “orang dekat” justru dapat menciptakan ketidakadilan baru bagi tokoh-tokoh yang sebenarnya memiliki kapasitas baik, hanya karena faktor kedekatan dengan pimpinan.
Bagi F-TEKAD, kedekatan yang ideal adalah kedekatan emosional dan moral — yang melahirkan tanggung jawab tulus untuk bekerja bagi kemaslahatan masyarakat.
Forum ini juga mengajak seluruh pihak agar tetap objektif, menjaga suasana kondusif, dan mendukung proses seleksi pejabat publik yang profesional, transparan, serta berorientasi pada kepentingan daerah.
> “Mari kita dorong hadirnya figur-figur yang tepat dalam kompetensi dan dekat dalam hati,” pungkas Mang Ewo dengan penuh harapan.
Pada akhirnya, F-TEKAD percaya bahwa keputusan yang diambil dengan niat baik dan dijalankan dengan semangat kebersamaan akan membawa kebaikan bagi Kuningan. Perbedaan pandangan, kata mereka, bukan alasan untuk terpecah, melainkan cermin kepedulian bersama terhadap masa depan daerah.
- Penulis: sep
