135 Guru Penggerak Angkatan ke XI Dikukuhkan
- account_circle Admin
- calendar_month Kam, 17 Apr 2025
- visibility 70
- comment 0 komentar

oplus_0
jelajahtvnews.com,- Sebanyak 135 guru dari berbagai jenjang pendidikan resmi dikukuhkan sebagai Guru Penggerak .Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Guru Penggerak Kabupaten Kuningan, H. Pipin Mansyur Aripin, serta mendapat perhatian khusus dari Bupati Kuningan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Program Guru Penggerak yang telah berjalan selama tiga tahun ini melibatkan total 607 guru, baik PNS, PPPK, maupun THL dari berbagai jenjang pendidikan. Pada angkatan kali ini, peserta terdiri dari 50 guru SD, 45 guru SMP, 19 guru SMK, dan 1 guru SLB. Setiap peserta mengikuti program selama 6 bulan dengan biaya mandiri sebesar Rp16 juta per orang.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek melalui surat keputusan Nomor 5629/B/2024. Seluruh peserta dari angkatan ini dinyatakan lulus dan mendapatkan pengakuan resmi sebagai Guru Penggerak.
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan Dr.H.Dian Rachmat Yanuar, MSi, menyampaikan apresiasi kepada para guru dan Dinas Pendidikan yang telah mengharumkan nama Kabupaten Kuningan di tingkat nasional. “Selama tiga tahun, Kabupaten Kuningan berhasil meraih empat penghargaan, termasuk sebagai Kepala Dinas Inovatif se-Jawa Barat dan Kabupaten Teraktif se-Indonesia. Bahkan, nilai Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan tahun 2024 mencapai 81,88%, tertinggi di Jawa Barat, berdampingan dengan Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Namun demikian, Bupati juga menyampaikan kritik tajam terhadap sebagian guru yang dinilai mulai kehilangan semangat keikhlasan dalam mengabdi. Ia menyoroti kondisi beberapa sekolah yang rusak dan tidak terurus, mempertanyakan kecintaan guru terhadap profesinya.
Kami sedih melihat beberapa sekolah rusak dan dibiarkan begitu saja. Kalau sekolah kotor, genteng bocor, dan tidak ada kepedulian, bagaimana kita bisa menanamkan nilai keteladanan kepada siswa? Guru bukan hanya pengajar ilmu, tetapi juga panutan moral,” tegasnya.
Bupati juga menyinggung fenomena gaya hidup mewah di kalangan guru. “Banyak guru sekarang tampil dengan kemewahan, padahal esensi profesi guru adalah keikhlasan dan pengabdian. Jika guru tidak mencintai pekerjaannya, maka akan berat untuk membawa perubahan dalam dunia pendidikan,” katanya.
Momentum pengukuhan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa guru sebagai abdi negara harus terus meningkatkan kualitas diri, mencintai profesinya, dan menjadi agen perubahan di tengah ekosistem pendidikan yang terus berubah. ( Sep ).
- Penulis: Admin