Kontes Perkutut KMP Hidupkan Tradisi Leluhur di Kuningan
- account_circle Admin
- calendar_month Rab, 25 Jun 2025
- visibility 176
- comment 0 komentar

Kuningan – Suasana penuh semangat dan keharmonisan menyelimuti halaman komunitas Kung Mania Purwasari (KMP), Kecamatan Garawangi, pada Minggu, 22 Juni 2025. Ratusan mata tertuju pada sangkar-sangkar burung perkutut yang bersuara merdu—pertanda dimulainya Kontes Perkutut KMP, sebuah ajang bergengsi yang tak sekadar perlombaan, tetapi juga misi budaya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Di bawah naungan P4LSI (Paguyuban Pelestari dan Pecinta Perkutut Lokal Seluruh Indonesia) Kuningan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa warisan leluhur masih hidup dan relevan hingga hari ini.
Menurut Peltu Edi Rosadi, selaku Pembina Paguyuban Perkutut Kuningan, lomba ini bukan hanya soal keindahan suara perkutut, tetapi juga sebagai wujud nyata dalam melestarikan kekayaan alam, keberagaman hayati, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai budaya karuhun (leluhur).
“Orang tua dan karuhun kita dulu pernah mengadakan kontes serupa. Perkutut bukan sekadar burung, tapi bagian dari keseharian dan filosofi hidup. Suaranya dianggap membawa ketenangan, wibawa, dan keberuntungan. Maka kami di sini melanjutkan semangat itu,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, pecinta burung, dan pemerhati budaya. Selain sebagai hiburan, kontes ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal serta menjaga kelestarian fauna asli Nusantara.
Tak hanya penilaian suara, ajang ini juga menghadirkan edukasi ringan seputar perawatan burung perkutut dan sejarahnya dalam budaya Sunda. KMP pun membuka ruang untuk komunitas lain di Kuningan agar bisa saling berbagi pengetahuan dan semangat pelestarian.
“Melestarikan burung perkutut, berarti melestarikan nilai-nilai luhur yang tak ternilai,” pungkas Peltu Edi Rosadi. ( SEP )
- Penulis: Admin