Harkopnas ke-78, Bangun Ekonomi Kerakyatan, Saatnya UMKM Kembali ke Koperasi
- account_circle Admin
- calendar_month Sel, 15 Jul 2025
- visibility 66
- comment 0 komentar

Oplus_16777216
jelajahtvnews.com,- Dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS) ke-78 tahun 2025, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Bogor menggelar acara Tasyakuran HARKOPNAS sebagai wujud rasa syukur atas eksistensi dan kontribusi koperasi di Kota Bogor.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan dan cinderamata diberikan kepada para peserta Gandaputra Pingpong—sebuah ajang kebersamaan yang turut memeriahkan peringatan ini. Rangkaian acara juga mencakup penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dekopinda dengan Koperasi Mitra Karsa, sebagai langkah kolaboratif untuk penguatan koperasi ke depan.
Ketua Primkopol Resort Bogor Kota, H.Landjar Guntoro, menyampaikan, Meskipun koperasi telah lama dikenal sebagai soko guru perekonomian nasional, mayoritas masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya memahami peran penting koperasi dalam menopang sendi-sendi ekonomi rakyat.
Ironisnya, masyarakat—terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)—lebih akrab dengan layanan perbankan konvensional dan bahkan pinjaman online (pinjol) yang kerap membawa risiko finansial jangka panjang.
Padahal, koperasi hadir bukan sekadar sebagai lembaga simpan pinjam, melainkan sebagai wadah ekonomi berbasis gotong royong dan kekeluargaan. Dengan mengenal dan terlibat dalam koperasi, masyarakat memiliki peluang untuk menjalankan usaha dalam ekosistem yang saling mendukung, transparan, dan berkeadilan. Ujarnya
Selain itu, “Koperasi bukan hanya konsep ideal, tetapi solusi nyata. Jika masyarakat terbiasa menjalankan usaha dalam lingkungan koperasi, maka perekonomian akan bergerak lebih sehat dan berkelanjutan,” ujar salah satu pengurus Dekopinda Kota Bogor.
Di tengah krisis kepercayaan terhadap lembaga keuangan instan, koperasi seharusnya menjadi alternatif utama karena memiliki sistem yang lebih inklusif, berbasis anggota, dan tidak menjebak pelaku usaha dalam lingkaran utang berbunga tinggi.
Kunci dari penguatan ekonomi rakyat dimulai dari edukasi koperasi, peningkatan kesadaran pelaku UMKM, serta perluasan akses kemitraan. Masyarakat perlu belajar memahami konsep koperasi, kemudian bergabung dan menjalankan usaha mereka di bawah naungan koperasi pilihan yang sesuai dengan bidang usaha dan nilai kebersamaan.
Dengan begitu, koperasi bukan hanya jargon konstitusi, tapi menjadi praktik hidup dalam ekonomi bangsa. Inilah saat yang tepat untuk menata kembali ekonomi rakyat melalui jalan koperasi—lebih sehat, lebih kuat, dan lebih berdaya. ( SEP )
- Penulis: Admin