Gebyar 10.001 Bendera Merah Putih Warnai Kuningan: Napak Tilas Sejarah, Hormat untuk Para Pejuang
- account_circle Admin
- calendar_month Rab, 30 Jul 2025
- visibility 193
- comment 0 komentar

Oplus_16777216
KUNINGAN – Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kuningan kembali menggugah jiwa nasionalisme warganya melalui sebuah perhelatan monumental bertajuk “Gebyar Merah Putih 10.001 Bendera”. Acara ini digelar oleh Yayasan Jiwa Merah Putih di bawah kepemimpinan Heni Kurnia Asih, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan dan penanaman nilai luhur perjuangan kepada generasi muda.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Rangkaian kegiatan dimulai secara khidmat dari titik nol perjuangan di Kuningan, diawali dengan penyerahan simbolik Bendera Merah Putih oleh Bupati Kuningan. Bendera tersebut kemudian diiringi oleh peserta kirab dari berbagai unsur, termasuk siswa-siswi dari sekolah sekitar Kota Kuningan, serta perwakilan siswa barak militer yang menjadi simbol kekuatan dan disiplin bangsa.
Kirab Merah Putih ini berjalan menyusuri jantung kota, menuju Pendopo Kuningan, sebagai titik awal kompoy kendaraan merah putih. Rute yang dilalui pun sarat makna: Terminal – Tugu Sajati – Tugu Ikan – hingga Gedung Naskah Linggajati, lokasi bersejarah tempat lahirnya perundingan penting kemerdekaan.
Tak hanya kirab, tari kolosal Merah Putih yang dibawakan oleh Saka Pariwisata binaan Disporapar dan Karya DNR ikut menyemarakkan suasana. Ribuan penonton terpukau dengan semangat yang memancar dari setiap gerakan, yang mencerminkan perjuangan, harapan, dan cita-cita kemerdekaan.
Di Gedung Naskah Linggajati, Wakil Bupati Kuningan turut hadir dan memimpin pengibaran Bendera Merah Putih bersama masyarakat, seolah mengulang semangat para delegasi bangsa yang dulu berdiplomasi demi masa depan Indonesia.
Sebagai penutup, dilakukan pemasangan bendera secara serentak di berbagai titik, menjadi puncak dari persembahan ini. Titik nol kembali menjadi saksi bahwa dari sini, merah putih ditegakkan, dan dari sini pula semangat kebangsaan dihidupkan kembali.
Dalam pesan moralnya, Heni Kurnia Asih menegaskan bahwa pemasangan bendera di bulan Agustus bukan hanya ritual, tetapi pernyataan sikap—bahwa bangsa ini tidak melupakan sejarah.
“10.001 bendera ini adalah doa kita untuk Indonesia. Sebuah harapan agar generasi hari ini tidak kehilangan arah, karena mereka tahu dari mana mereka berasal,” ujarnya haru.( SEP )
- Penulis: Admin