KSPSI Konsolidasikan Kekuatan Buruh Nusantara di Rapimnas 2025 Istora Senayan
- account_circle Sep
- calendar_month Rab, 3 Des 2025
- comment 0 komentar

Presiden Buruh Kspsi Andi Gani Nena Wea Sh.mh
Jakarta — Ribuan kader dan delegasi serikat pekerja dari seluruh Indonesia akan membanjiri Istora Senayan dalam gelaran Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KSPSI Tahun 2025. Hajatan akbar ini menjadi titik krusial bagi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) untuk menentukan arah perjuangan buruh di tengah perubahan lanskap ketenagakerjaan nasional.

Penasehat Kapolri Sekaligus Presiden Buruh KSPSi Andi Gani
Dengan mengusung tema “Wujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Organisasi,” Rapimnas tahun ini menjadi penanda keseriusan KSPSI membangun organisasi yang modern, solid, dan berdaya saing. Penguatan struktur, peningkatan kapasitas kader, hingga perluasan peran strategis serikat pekerja menjadi fokus utama.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menegaskan bahwa Rapimnas bukan sekadar rapat rutin tahunan.
Rapimnas adalah momentum konsolidasi terbesar kita. Saatnya KSPSI menunjukkan kemandirian dan profesionalisme sebagai serikat pekerja modern yang kuat, solid, dan berpihak pada buruh Indonesia,” ujarnya tegas.
Rapimnas yang berlangsung 3–4 Desember dan dibuka pukul 13.00 WIB ini akan menghadirkan kejutan besar. KSPSI dijadwalkan mengumumkan seorang tokoh nasional sebagai Ketua Dewan Penasihat KSPSI, yang diyakini akan memperkuat arah perjuangan organisasi ke depan.
Menambah bobot acara, pembukaan Rapimnas juga akan dihadiri keluarga besar Ibu Marsinah, pahlawan buruh nasional. Kehadiran mereka menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan Marsinah dalam sejarah gerakan buruh Indonesia.
Tidak hanya itu, tujuh presiden serikat buruh dari negara-negara ASEAN—termasuk Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, dan Timor Leste—serta sejumlah tamu internasional hadir sebagai bentuk dukungan terhadap peran strategis KSPSI di kawasan.
Beberapa duta besar negara sahabat juga dikonfirmasi akan menghadiri rangkaian pembukaan, mempertegas posisi KSPSI dalam diplomasi hubungan industrial internasional.
Andi Gani menyoroti kekuatan basis massa KSPSI yang tidak hanya tersebar di seluruh Indonesia, tetapi juga memiliki anggota di Hong Kong dan Macau. Selain berperan aktif di ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC), KSPSI juga berafiliasi dengan International Trade Union Confederation (ITUC) yang berkantor pusat di Brussel.
Dan Rapimnas kali ini akan membahas 6 isu besar yang dipandang paling mendesak bagi pekerja Indonesia, yaitu:
1. Kebijakan Upah Minimum
2. Peningkatan Kesejahteraan Buruh
3. Penanganan Dampak PHK
4. Program Pelatihan Keterampilan bagi Korban PHK
5. Kebijakan Perumahan untuk Buruh
6. Usulan Beasiswa LPDP untuk Buruh dan Keluarga
Dengan kehadiran ribuan delegasi, tokoh nasional, dan tamu internasional, Rapimnas KSPSI 2025 digadang menjadi konsolidasi terbesar dalam satu dekade—sebuah momentum penting dalam memperkuat perjuangan buruh Indonesia di era modern.
- Penulis: Sep

