Waduh ! Ratusan Siswa SMP Duduki Gedung DPRD Kuningan
- account_circle Admin
- calendar_month Sel, 15 Apr 2025
- visibility 67
- comment 0 komentar

oplus_0
jelajahtvnews.com,- Gedung DPRD Kabupaten Kuningan dipenuhi antusiasme ratusan siswa SMP Yos Sudarso Cigugur dalam kegiatan kunjungan edukatif bertajuk studi banding demokrasi, Senin 15 April 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kedatangan mereka bukan untuk melakukan aksi unjuk rasa, melainkan sebagai bagian dari implementasi kurikulum melalui kegiatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema “Demokrasi, Sistem Pemilu, dan Peran Serta Warga Negara.” Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah, Ibu Titik, dalam sesi wawancara.

“Anak-anak belajar langsung bagaimana proses kerja lembaga legislatif. Ini bagian dari pembelajaran aktif mengenai sistem demokrasi,” ujar Ibu Titik.
Rombongan siswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, SE, di ruang sidang utama. Dalam kesempatan tersebut, para siswa berperan layaknya anggota dewan: menyampaikan interupsi, bertanya, bahkan menyampaikan aspirasi sebagaimana jalannya sebuah sidang resmi.
Ketua DPRD mengapresiasi semangat para siswa yang menunjukkan minat tinggi terhadap dunia politik dan pemerintahan.
“Ini generasi yang sedang kita siapkan menuju Indonesia Emas 2045. Antusiasme mereka luar biasa, dan ini harapan baru bagi masa depan bangsa,” tutur Nuzul Rachdy.
Dalam sesi tanya jawab, berbagai isu aktual ikut mencuat. Mulai dari peran DPRD dalam memperbaiki infrastruktur pendidikan, pentingnya kolaborasi antar-pihak dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat peternakan di Cigugur, hingga pertanyaan kritis soal hak berunjuk rasa dan etika anggota dewan.

“Setiap warga negara memiliki hak menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa, namun tidak semua aspirasi dapat langsung ditindaklanjuti oleh eksekutif. Perlu proses dan komunikasi berjenjang,” jelas Ketua DPRD.
Terkait isu pelanggaran hukum oleh anggota DPRD, Nuzul menegaskan bahwa setiap pelanggaran akan diproses sesuai hukum yang berlaku. “Etika juga menjadi standar yang lebih tinggi. Kami memiliki Badan Kehormatan yang dapat memberikan sanksi, mulai dari peringatan tertulis hingga pengunduran diri.”
Kegiatan ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para siswa, sekaligus menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini.( Sep )
- Penulis: Admin