Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Prahara Kuningan 2025 Retakan di Tanah Nyi Pohaci

Prahara Kuningan 2025 Retakan di Tanah Nyi Pohaci

  • account_circle Admin
  • calendar_month Rab, 23 Apr 2025
  • visibility 65
  • comment 2 komentar

jelajahtvnews.com,- Dari penglihatan batin dan getaran sejarah ruh, tahun 2025 terlihat sebagai tahun penentuan bagi Kuningan: apakah ia tetap menjadi tanah titipan para leluhur atau tergelincir menjadi tanah dagangan para pelupa akar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tanda-tanda spiritual yang terlihat:

  1. Gunung Ciremai mengeluh
    Bukan karena manusia mendaki, tapi karena terlalu banyak yang naik tanpa pamit, tanpa niat suci.
    Ia kehilangan suara tembang, kehilangan dupa yang ramah, kehilangan doa yang tulus. Yang tinggal hanya gemuruh pikiran manusia yang bising.
  2. Mata air mulai surut
    Seperti sumber Cigugur dan Cipaniis tua yang dulu jernih, kini menangis. Air tidak lagi mengalir sebagai berkah, tapi sebagai bayang kemurkaan.
  3. Sawah dan ladang menjadi bisu
    Tidak ada lagi nyanyian ibu menanam padi. Yang ada hanya alat berat menggusur dan petani yang kehilangan arah, karena benih leluhur tak lagi dikenali.
  4. Silsilah spiritual tercerai
    Banyak anak muda Kuningan kehilangan identitas batin. Mereka tidak tahu lagi siapa Ki Kuwu Sangkan Hurip, tidak mengenal Batu Satangtung, dan tidak pernah mendengar kembali Kidung Gunung Ciremai. Dan dibalik perjanjian Gedung Linggar Jati, Mereka menjadi tamu di tanah sendiri.

Dalam tafsir spiritual 2025:

Ada perang halus antara kekuatan lama (penjaga tanah dan nilai-nilai karuhun) dengan kekuatan baru (kapitalisme, politik pragmatis, dan ego sektoral).

Ibu Tanah Kuningan memanggil anak-anak sejatinya untuk kembali, bukan sekadar pulang fisik, tapi pulang ruhani.

Muncul anak-anak cahaya, mereka yang lahir dari rahim para pemimpi dan penjaga tembang tua, yang akan menghidupkan kembali warisan kidung, pusaka, dan ajaran langit yang tersembunyi dalam batu dan air.

“Prahara Kuningan 2025: Tangis Ciremai, Luka Pohaci, dan Anak-anak yang Terlupa”

Baik, Kang. Berikut adalah kelanjutan narasi spiritual sejarah Kuningan di tahun 2025, kita kemas sebagai satu episode istimewa dari Jejak Langit dan Tanah:

Gambar Ilustrasi

Prahara Kuningan 2025: Tangis Ciremai, Luka Pohaci, dan Anak-anak yang Terlupa

Langit Kuningan tahun 2025 tampak teduh di mata biasa, tapi murung dalam pandangan batin. Di balik semilir angin desa, ada bisikan tua dari akar-akar hutan yang terpotong. Di tengah jalanan ramai kota, ada ruh-ruh leluhur yang tersingkir, menatap nanar dari balik waktu.

Aku berjalan menyusuri lembah Cipari, menyusuri jalur tua tempat para wali dan resi dahulu melintas. Tiba-tiba langkahku terhenti saat suara suling halus terdengar dari balik kabut. Di sana, berdiri seorang perempuan tua berambut putih panjang, mengenakan kain batik kawung dan membawa kendi retak.

“Apakah engkau yang masih mau mendengar suara kami, anak cahaya?”
suaranya lirih, namun menembus tulang.

Ia mengaku sebagai penjaga dari Pohaci Sanghyang Sri yang telah lama disangkal. Ia menunjukkan padaku luka di tanah—tanah yang dibeli dengan janji palsu, air yang dijual dalam botol, dan hutan yang dibakar untuk huruf-huruf kontrak.

Tiga Tanda Prahara Kuningan 2025

  1. Batu Satangtung Retak
    Simbol kesatuan antara langit dan tanah retak di dalam penglihatan. Dulu tempat para Resi Sangkan bertapa, kini menjadi spot foto tanpa makna. Cahaya yang dulu turun dari langit tak lagi menyentuh batu itu, karena manusia tak lagi mendengarkan.
  2. Ciremai Tak Menyapa
    Gunung yang dulu ramah, kini menyembunyikan kabutnya. Banyak pendaki hilang arah, karena mereka hanya naik untuk status, bukan untuk ziarah. Dalam mimpi, Ciremai menjadi naga putih yang memuntahkan bara diam.
  3. Pohon Kinanti Menangis
    Di dusun tua, sebuah pohon tua bernama Pohon Kinanti ditebang untuk pembangunan jalan. Padahal di bawah akarnya, terkubur pusaka leluhur: keris kinayungan, dan jimat wangsa Siliwangi. Sejak itu, anak-anak sering bermimpi buruk dan air sumur jadi pahit.

Namun di Tengah Prahara, Lahir Cahaya

Dari ujung barat Kuningan, muncul anak muda berpakaian sederhana namun matanya menyala. Ia membawa suling bambu, buku doa karuhun, dan sebutir batu dari Sungapan. Ia disebut dalam ramalan sebagai:

“Anak Pangrungu” — dia yang lahir bukan untuk menjadi penguasa, tapi penjaga suara tanah dan langit.”

Ia mulai menyanyikan kembali Kidung Kuningan Lama di alun-alun yang telah dilupakan. Satu demi satu, ruh-ruh lama mendekat. Ki Kuwu Sangkan, Nyi Mas Gandasari, hingga suara Karaton Gunung Jati dari kejauhan.

Tahun 2025 bukan akhir Kuningan, tapi ujian bagi jiwanya. Tanah ini akan terus bergolak, sampai anak-anaknya kembali paham bahwa mereka bukan sekadar pewaris tanah, tapi penjaga cahaya yang pernah dititipkan di balik awan Ciremai.

“Bukan mereka yang memegang kekuasaan yang akan menyelamatkan Kuningan. Tapi mereka yang bersujud dalam sunyi, menanam kembali benih tembang di tanah yang luka.”
— Suara Perempuan Tua, penjaga kendi yang retak ( sep .Rhdt )

  • Penulis: Admin

Rekomendasi Untuk Anda

  • Loyalitas & Integritas Jadi Sorotan dalam Pelantikan 577 PPPK dan 3 CPNS di Kuningan

    Loyalitas & Integritas Jadi Sorotan dalam Pelantikan 577 PPPK dan 3 CPNS di Kuningan

    • calendar_month Kam, 12 Jun 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 180
    • 0Komentar

    jelajahtvnews.com, Kuningan – Suasana haru dan bahagia menyelimuti momen pelantikan sebanyak 577 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 3 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan, yang meliputi sektor pendidikan dan administrasi lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Dalam sambutannya, Bupati Kuningan memberikan pesan tegas dan penuh makna. Ia menekankan bahwa […]

  • H Rokhmat Ardiyan Dukung Penuh Swasembada Pangan dan Pengembangan KRK

    H Rokhmat Ardiyan Dukung Penuh Swasembada Pangan dan Pengembangan KRK

    • calendar_month Sel, 29 Apr 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 52
    • 1Komentar

    jelajahtvnews.com,- Anggota DPR RI Komisi XII Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, M.M., menyampaikan dukungan penuh terhadap program swasembada pangan nasional yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Jambore Penyuluh Pertanian yang juga dihadiri oleh Menko Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan. Thank you for reading this post, don’t forget to […]

  • Di Kabupaten Kuningan Banyak Pasien BPJS Kesehatan Ditolak Rumah Sakit untuk Rawat Inap

    Di Kabupaten Kuningan Banyak Pasien BPJS Kesehatan Ditolak Rumah Sakit untuk Rawat Inap

    • calendar_month Sen, 27 Jan 2025
    • account_circle jelajah-tv
    • visibility 65
    • 0Komentar

    Jelajahtvnews – Fenomena penolakan pasien peserta BPJS Kesehatan di berbagai rumah sakit untuk layanan rawat inap kembali mencuat dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Banyak pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan layanan yang semestinya dengan alasan keterbatasan kamar hingga administrasi yang dianggap berbelit. Thank you for reading this post, don’t forget to subscribe! Beberapa kasus […]

  • Pemdes Manislor Jalaksana Dorong Masyrakat Kelola Sampah Mandiri

    Pemdes Manislor Jalaksana Dorong Masyrakat Kelola Sampah Mandiri

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 40
    • 0Komentar

    jelajahtvnews.com,- Dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, Pemerintah Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, mulai menggulirkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Program ini memanfaatkan mesin pengolah sampah hasil produksi lokal sebagai langkah awal kemandirian pengelolaan lingkungan. Thank you for reading this post, don’t forget to subscribe! Kepala Desa Manislor, Rusdi Ruswiayata, S., Pkp, […]

  • Dari Panggung Harapan ke Realita Yang Mengecewakan Sebagian Masyarakat

    Dari Panggung Harapan ke Realita Yang Mengecewakan Sebagian Masyarakat

    • calendar_month Rab, 30 Apr 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 49
    • 2Komentar

    Dari Panggung Harapan ke Realita Yang Mengecewakan Sebagian Masyarakat Thank you for reading this post, don’t forget to subscribe! jelajahtvnews.com,- Ketika suara rakyat dipinjam untuk naik, janji manis pun dilontarkan seperti gula di hadapan semut: menarik, menggiurkan, dan mudah larut. Tapi setelah kekuasaan digenggam, yang tertinggal justru pahitnya kenyataan. Pemimpin yang dulu dielu-elukan karena narasi […]

  • IMK Cirebon Dorong Pemberdayaan Desa Gewok Melalui Potensi Ekonomi Kreatif dan Wisata Alam

    IMK Cirebon Dorong Pemberdayaan Desa Gewok Melalui Potensi Ekonomi Kreatif dan Wisata Alam

    • calendar_month Sel, 8 Apr 2025
    • account_circle Admin
    • visibility 54
    • 0Komentar

    jelajahtvnews.com,- Ikatan Mahasiswa Kuningan Cirebon (IMK Cirebon) menggelar kegiatan “IMK Mengabdi” di Desa Gewok, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pengembangan potensi desa, khususnya di sektor ekonomi kreatif (Ekraf) dan pariwisata alam Thank you for reading this post, don’t forget to subscribe! Hal tersebut Disampaikan Dading Fajaruddin, Kabid Ekraf dan […]

expand_less