Libur Panjang Makom Kramat dan Situs Batu Gajah Cibulan Dipadati Peziarah
- account_circle Admin
- calendar_month Sen, 12 Mei 2025
- visibility 85
- comment 0 komentar

oplus_0
jelajahtnews.com,- Libur panjang kali ini dimanfaatkan oleh ribuan peziarah dan wisatawan lokal untuk mengunjungi kawasan Objek Wisata Cibulan, Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Kawasan yang terkenal dengan keberadaan Ikan Dewa, Makom Kramat Prabu Siliwangi, serta Sumur Tujuh ini tampak dipadati oleh rombongan dari berbagai daerah, termasuk Karawang, Bekasi, hingga Pandeglang Banten.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Pantauan di lapangan, antrean kendaraan pribadi dan bus pariwisata memadati area parkir. Wisatawan tampak hilir-mudik menuju gerbang utama obyek wisata, banyak di antaranya membawa perlengkapan ziarah dan anak-anak kecil yang ingin melihat langsung ikan dewa yang melegenda.
Menurut Sohani, salah satu ketua rombongan dari Pandeglang, kunjungan ini bukan sekadar wisata, namun ziarah spiritual yang sarat makna.
“Kami berangkat dengan empat bus dari Serang. Cibulan bagi kami bukan hanya tempat wisata, tapi situs yang menghubungkan sejarah Banten, Cirebon, dan Kuningan. Kami selalu merasa terhubung secara spiritual dengan patilasan Prabu Siliwangi di sini,” ujarnya.

Selain Ikan Dewa dan Makom Kramat, para peziarah juga mulai tertarik pada Situs Batu Gajah yang keberadaannya kini mulai banyak diketahui. Menurut Iwan, pengelola wisata Cibulan, Batu Gajah memiliki makna mendalam dalam perspektif budaya Sunda Buhun (lama):
- Penjaga Gerbang Dua Dunia: Batu Gajah diyakini sebagai simbol penjaga antara alam nyata dan gaib. Dalam kosmologi Sunda, hewan besar seperti gajah dianggap sebagai entitas pelindung dari dunia batin.
- Lambang Kekuatan dan Kebijaksanaan: Gajah dalam budaya Sunda melambangkan pelindung sakral yang tidak destruktif, menunjukkan tempat ini dulunya merupakan lokasi perenungan para resi atau pertapa.
- Jejak Leluhur dan Padaleman Energi Alam: Batu Gajah diduga menjadi bagian dari lanskap spiritual yang menandai jejak moksa Prabu Siliwangi, serta titik energi yang disebut padaleman oleh masyarakat Sunda kuno.
Kawasan Cibulan kini bukan hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga ruang spiritual yang hidup, menjembatani nilai budaya, kepercayaan, dan sejarah masa silam dengan kekinian. Panen spiritual inilah yang kini menyatu dalam hiruk-pikuk peziarah, menjadikan Cibulan sebagai bagian dari simpul ziarah yang tak lekang oleh waktu.( Sep )
- Penulis: Admin